Rabu, 01 Juni 2016

Diskusi Publik



Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Diskusi Publik



   Selasa, 03 Mei 2016 Himip mengadakan diskusi publik dengan tema "
Revolusi mental dalam pelayanan publik: konsep, implementasi, pengawasan". Diskusi Publik ini dihadiri oleh Izzul Islamy sebagai moderator dan beberapa pemateri yang sudah banyak berperan dalam hal pelayanan publik, beberapa diantaranya yaitu: Dr. Meiliana SE,. MM, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si, Dr. H.M Ridwan Tassa, MM, dan Syarifah Rodiah, SE. SH. MM.

    Berbicara mengenai revlolusi mental dalam pelayanan publik adalah tentang bagaimana kita melayani masyarakat, bukan kita yang dilayani. Revolusi mental terdapat dalam poin 8 nawacita dari Jokowi. Revolusi mental merupakan transformasi etos, perubahan mendasar dalam mentalitas. Perubahan mindset dalam kehidupan berbangsa. 

  Dari diskusi publik ini didapati bahwa revolusi mental bertujuan :
  • Merubah cara pandang cara berpikir.
  • Membangkitkan kesadaran dan membangun optimisme.
  • Mewujudkan indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian secara sosial budaya yang tercantum dalam trisakti.
  • Mendorong Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain.

Kondisi Saat ini dalam praktiknya banyak terjadi penyimpangan: penyelenggara negara tidak melayani tetapi minta dilayani, rakyat menjaddi objek, menjadi korban, menjadi abdi penyelenggara negara, tidak ada tolak ukut yang jelas megenai pemberian pelayanan.
Perlu adanya pengawasan baik secara internal maupun eksternal. Dan perlu adanya pengawasan dengan peran serta masyarakat yang dapat dilakukan melalui ormas atau LSM sampai pada tahap evaluasi. Masyarakat berhak terlibat dalam penyusunan standar pelayanan publik. Perlu core values: profesional,berintregitas, kerja tim/team work dan koordinasi dalam peaksanaan revolusi mental.

Jumat, 11 Maret 2016

Revolusi mental
Beberapa waktu lalu HIMIP mengadakan diskusi mengenai Revolusi Mental. Alhamdulillah peserta cukup antusias untuk datang menghadiri diskusi kecil ini. Dalam diskusi ini dihadiri oleh Bapak Hamdan Hamzah salah satu dosen hukum yang menyajikan beberapa materi sebagai bahan diskusi. Banyak hal yang bisa didapatkan dari diskusi ini, oleh sebab itu peserta diskusi diwajibkan untuk membuat tulisan sebagai gambaran tentang pandangan dana pa yang didapat dari diskusi tersebut, berikut pandangan-pandangan yang disampaikan peserta diskusi:


Dari materi yang saya dengarkan bahwa kepemimpinan pada era modern tidak harus di pimpin oleh orang-orang tua. Karena jika kepemimpinan diambil alih oleh orang-orang tua maka kita akan kembali lagi ke zaman orde baru. Mereka akan menggunakan pemikiran yg sama dengan zaman orde baru yg seharusnya sekarang kita harus menggunakan cara yg modern tetapi tidak melewati batasan-batasan dan tetap mengikuti aturan yg ada. Kita juga di ajarkan untuk membangun mindset kita, mengubah cara pandang, dan membangun kesadaran diri. Itu sedikit yg bisa saya simpulkan.

Oleh Aidawati 2015



Tetap semangat ya,,, jangan pernah takut untuk menunjukan argument mu dan jangan pernah takut untuk membantahkan sebuah argument itu(berdialektika),,, yang dimana tujuann kita dalam berdialektika adalah bagaimana kita mencari suatu kebenaran itu secara berfikir rasionalitas..bawasanya adalah Kebenran adalah sifatnya universal. pesann pemateri tadi yaitu diantara orang" pesimis harus ada diantara mereka orang yg optimis..dalam artian disini "jangan bisu" dgn keadaan yang ada kita harus berani bertindak walaupun kita tidak peduli apakah tidakan kita itu salah...tetap berfikir postif dan tetap jadi orang yg optimis ...#dinamis kreatif #himipfisipunmul

Oleh Prawira Yudha 2014

Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, salah satu hal yang menarik darinya adaah tentang konsep “Revolusi Mental”. Namun masih banyak yang membingungkan tentang konsep ini, mental seperti apa yang hendak direvolusi? Bagaimana caranya untuk melakukan revousi tersebut?. Hal ini kiranya masih membingungkan saya. Jika revolusi mental ini ditujukan untuk masyarakat, lalu bagaimana dengan pemerintahnya? Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pemerintahan kita sendiri banyak sekali terjadi kasus KKN. Maka dalam hal revolusi mental hendaknya diterapkan dahulu kepada pemerintahnya agar mental-mental koruptor dapat dibersihkan. Pemerintah sebagai public figure hendaknya dapat memberikancontoh yang baik bag masyarakatnya, bagaimana masyarakat mau patuh jika yang membuat peraturan itu sendiri melanggarnya.

Maka bagaimana kah peran kita sebagai mahasiswa dalam hal revolusi mental ini? Hal yang paling utama bagi kita adalah untuk terus belajar, memahami realitas sehari-hari yang ada, mempertanyakan sesuatu yang dirasa kurang tepat, mengkritis, dan memperbaikinya serta selalu meningkatkan kualitas diri. Dalam belajar kita tidak memandang tua muda, dalam mencari ilmu pengetahuan kita tidak memandang jenis kelamin ataupun senior junior, proses belajar adalah hal yang bersifat lintas generasi tidak berpatokan pada hanya satu generasi saja.

Oleh Salman Afendi 2014





Sabtu, 20 Februari 2016

Baksos Aksi Galang Dana Februari 2016




Menanggapi kejadian kebakaran yang terjadi di Jl. Rajawali Dalam 3 RT. 10, 11 & 14 Kel. Sungai Pinang Dalam, Kec. Sungai Pinang, maka departemen sosial mengadakan aksi galang dana untuk memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran tersebut. Pada musibah ini kerugian material terdiri dari 10 bangunan rumah , diperkirakan sekitar 17 KK (63 jiwa) kehilangan tempat tinggal. Pelaksanaan aksi galang dana ini diikuti oleh pengurus himip 2013, 2014, dan maba IP 2015. kegiatan aksi galang dana berjalan kondusif dan lancar.


Kemudian pada hari jum'at 19 Februari 2016 pengurus ke lokasi untuk mengantarkan bantuan sembako yang diterima oleh warga setempat.


Selasa, 16 Februari 2016

Studi Banding Walikota Bontang 2015

Beberapa waktu lalu HIMIP juga mengadakan Studi Banding ke Walikota Bontang 2015, berikut beberapa penjelasan mengenai hasil studi banding tersebut.
1.Bontang merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur yang memilik luas daratan sebesar 29,71% (Hutan Lindung, Kawasan Badak NGL, PKT-Bontang, Lahan efektif lainnya) dan luas lautan sebesar 70,29%.
2.       Dikenal sebagai kota industri dan jasa, Pemerintah berusaha membangun karakter SDM yang berbudi luhur untuk meliputi percepatan industri dan jasa meliputi beberapa karakter misalnya, jujur, sabar, antusias, cinta, dan lain sebagainya.
3.        Beberapa masalah yang sedang dihadapi Kota Bontang seperti krisis air dan listrik. Namun, hal ini telah menemukan solusi dengan Graha Power dan Water Treatment.
4.       Beberapa program pemerintah Bontang :
·         Pemenuhan kebutuhan listrik dan air
·         Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
·         Prolita (Program 50 juta/RT)
·         Kesempatan kerja
·         Peningkatan Lingkungan Hidup
·         Komitmen bersama
5.       Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan diwujudkan dalam techno park, geo-spasial dan   autis center.
6.       Techno park meliputi : Petrokimia, pertambangan, Perikanan dan Ilmu kelautan, Inkubator usaha baru.
7.       Dalam sesi diskusi membahas masalah mengenai perkembangan beasiswa Bontang, Prolita (program 50 juta/RT), dan sistem geo-spasial. Beasiswa Bontang terdiri berbagai macam namun yang didiskusikan saat ini adalah beasiswa stimulan, kemudian mengenai Prolita tidak dapat langsung diserahkan anggarannya. Harus ada perencanaannya melalui musrembang, kemudian menandatangani NPHD dan selanjutnya ada SPJ. Untuk sistem geo-spasial sudah dilaunching programnya. Berfungsi untuk menyajikan data yang diinginkan, misalnya sebaran sekolah di Bontang maupun referensi strategi usaha.